Masa anak-anak, terutama pada 6 tahun pertama, merupakan masa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan, serta untuk pembentukan kepribadian. Mengingat pentingnya masa ini, sudah sepatutnya anak mendapatkan perlakuan yang layak, termasuk kebutuhan dan haknya. Pelecehan anak merupakan salah satu contoh pelanggaran hak asasi manusia. Dampak kekerasan pada anak dapat menimbulkan trauma yang berkepanjangan hingga dewasa. Akibatnya, anak-anak tidak dapat menikmati masa kecilnya meskipun telah mendapat bantuan yang baik.
Dampak negatif kekerasan terhadap kesehatan anak
Ada berbagai bentuk kekerasan. Mulai dari kekerasan fisik, psikologis, seksual, verbal, penjualan anak, eksploitasi hingga penelantaran atau penelantaran kesejahteraan mereka. Contoh kekerasan atau eksploitasi ekonomi adalah pelacuran anak dan mempekerjakan anak di bawah umur dengan motif uang.
Karena bentuknya yang berbeda-beda, dampak kekerasan terhadap anak tidak hanya merugikan secara fisik. Anak yang menjadi korban kekerasan juga akan mengalami luka emosional, perilaku menyimpang dan gangguan fungsi otak. Berikut ini adalah dampak kesehatan dari kekerasan pada anak Anda, antara lain:
Pertumbuhan dan Perkembangan Berkurang
Perkembangan otak yang optimal terjadi pada masa kanak-kanak. Pada masa ini, otak berkembang sangat cepat. Kekerasan berulang dan stres mental yang parah dapat membuat respons stres otak lebih reaktif dan kurang adaptif.
Dampak negatif kekerasan terhadap anak juga bisa mengganggu perkembangan otak. Hal ini mengakibatkan gangguan fungsi otak pada area tertentu, yang membuat prestasinya menurun dan bisa mengalami gangguan mental.
Peningkatan Risiko Depresi dan Masalah Kesehatan Mental Lainnya
Anak-anak yang dilecehkan sering kali kurang percaya diri dan sulit mempercayai orang lain saat mereka tumbuh dewasa. Mereka mungkin juga tidak dapat mengekspresikan perasaan mereka, yang mengakibatkan masalah dalam mengendalikan emosi. Trauma psikologis akibat kekerasan merupakan salah satu faktor risiko gangguan kecemasan dan depresi kronis.
Tubuhnya Terluka
Cedera tubuh bisa menjadi efek kekerasan yang lebih terlihat dan dikenali pada anak-anak. Meskipun tanda-tanda kekerasan fisik yang terlihat tidak selalu berarti bahwa seorang anak adalah korban kekerasan, mengidentifikasi mereka penting dalam menentukan langkah selanjutnya. Konsekuensi dari pelecehan anak memiliki konsekuensi yang bertahan lama, bahkan setelah peristiwa traumatis telah berakhir.
Oleh karena itu, mereka harus mendapatkan pertolongan dan pengobatan yang tepat dari psikolog atau psikiater. Namun, trauma yang disebabkan oleh pelecehan anak tidak hilang. Anak atau korban kekerasan membutuhkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya, terutama keluarga.